Sabtu, 10 Maret 2012

** Wahai Asma, Baktimu Pada Suamimu Sungguh Mengagumkan!**

Bimillahirrohmanirrohim


Duhai Asma, engkau adalah wanita mulia yg baktimu pada suamimu sungguh mengagumkan wajib di tiru & diamalkan wanita-wanita muslimah yg sangat mengharapkan pahala & keridhaan Allah swt.
Berapa banyak saudarimu ini yg sangat mengharapkan hidup mulia & jauh dari kesulitan hidup dg menikah. Berapa banyak para wanita bermimpi bahwa dg menikah segala kesulitan hidup akan teratasi? Berapa banyak para wanita mengharapkan kemudahan hidup dari suaminya? Berapa banyak wanita yg mengeluh karena tdk mendapatkan apa yg mereka impikan setelah menikah? Berapa banyak para gadis mengharapkan "sang pangeran" menjemputnya dg kendaraan mewah dan rumah megah?
Kisahmu adalah kenyataan hidup yang engkau jalani dan alami, betapa beratnya hidup ini harus dijalani dg keikhlasan & keredhaan. Betapa pandainya engkau menjaga hati suamimu, engkau menyadari kecemburuannya. Engkau menyadari dan tahu betul ketidak sukaan Zubeir bila engkau menerima tawaran Rasulullah untuk ikut naik menunggang onta di belakangnya. Maka engkau berusaha menjauhinya. Karena satu yang engkau inginkan, yaitu engkau menginginkan keridhaan suamimu dengan demikian engkau berhak mendapatkan keredhaan pemilik langit dan bumi ini. Dan, memang engkau telah mendapatkannya wahai Asma. Selamat untukmu

Wahai ukhti muslimah, wahai para istri yang diamanahi suami oleh Rabbmu simaklah kisah Asma berikut ini


~ Asma berkata: "Zubair telah menikahiku sedangkan dia tidak mempunyai kekayaan dimuka bumi, selain seekor kuda, & aku senantiasa memberikan makan kudanya, mencukupi persiapan makanannya, & mencarikan rumput untuk kudanya, serta menumbuk biji kurma untuk makan kudanya, juga mengambil air & memperbaiki ember tempat minumnya, serta menumbuk gandum untuk membuat roti, krn aku kurang mahir membuat roti maka beberapa orang tetanggaku dari wanita-wanita Anshar yg membuatkan roti untukku. Mereka ini semua adalah wanita yg jujur (baik).”


~ Kata Asma: “Aku juga menjunjung (mengusung) buah kurma di atas kepalaku dari kebun yang dijatahkan Rasulullah kepada Zubair sejauh dua pertiga farsakh (sekitar 2 km). “


~ Asma berkata: “Pada suatu hari aku pulang dengan mengusung buah kurma diatas kepalaku, kemudian aku bertemu dengan Rasulullah shalallahu alihi wassalam beserta beberapa orang sahabat beliau, lalu Rasulullah memanggilku. “

~ Beliau berucap: “ Ikh, ikh.. (menyuruh ontanya berlutut) untuk membonceng dibelakang beliau. Kata Asma (ketika bercerita kepada suaminya): “ Aku merasa malu dan aku mengerti bahwa engkau adalah pencemburu.”
Suaminya menjawab: “Demi Allah, sungguh engkau mengusung kurma diatas kepalamu adalah lebih aku sukai daripada kamu naik onta bersama Rasulullah".

~ Asma berkata: “Setelah peristiwa itu, Abu Bakar (ayahku) mengirimkan seorang pelayan sehingga aku tidak lagi turut mengurus kuda dan aku terbebas dari kerja berat.”

(HR. Muslim no.1436, Bukhari no.4973 lihat pula Fathul Bari jilid 10/400 hadits no.5224).
_____________
Bahan Rujukan:
* Fathul Baari,juz 10, Ta'liq Syaikh Ibnu Baaz, Daarul Fikr, Beirut, Lebanon.
* Ringkasan Shahih Muslim,Pustaka Amani, Jakarta.
* Tarjamah Shahih Bukhari, Asy-Syifa, Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar