Rabu, 21 Maret 2012

BIRUL BII WALIDAIN

Orang tua bukanlah barang rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya dengan membuangnya ke panti jompo

orang tua pun bukan tempat penitipan anak bagi kita-kita (yang sudah menikah) dan yang sibuk bekerja diluar dan memerintahkan orang tua mengurusi segala urusan rumah tangga

Karena pada saat kita sukses atau kita dalam keadaan susah, hanya orang tua yang mengerti kita dan batinnya akan menderita kalau kita susah


orang tua kita tidak pernah meninggalkan kita, walaupun kita mungkin sering menyakiti hatinya
Namun Ayah dan Ibu kita akan tetap mengasihi kita

Dan bila ada diantara kita yang merasa membenci seorang diantaranya (ayah atau ibu) hanya atas ketidak mampuan mereka atau karena kondisi mereka meninggalkan kita dan terpisah, maka janganlah membenci satu di antaranya

Tidak mudah
gak enak rasanya jika hidup tanpa keutuhan rumah tangga, namun jika di ambil sudut pandang sisi positifnya, insyaAlloh ada kekuatan di dalamnya

COBA KITA FLASHBACK
Siapa sih orang-orang yang memiliki ketegaran tekat kuat dan mau bekerja keras merubah masa depannya menjadi lebih baik???

rata-rata mereka adalah orang-orang yang gak mampu dan tersakiti atau malah dizolimi, dan dengan semangat kuat memohon ridho Alloh serta orang tua mereka rata-rata menjadi orang yang sukses!!!
karena mereka tidak ingin masa susah dan pahit mereka dimasa lalu terulang di hari tuanya nanti, oleh karena itu, tetap hargai dan tahan emosi jika kita merasa tidak cocok atau sepaham dengan orang tua, ambil sisi baik di dalamnya dan insyaAlloh akan ada jalan keluar membuka tabir kalam kita menyongsong dunia baru.
Tidak lebih semua karena restu orang tua, atau doa anak-anak shalih bagi orang tua yang terjebak dalam kemaksiatan, disinilah letak pengabdian seorang anak..InsyaAlloh....


Mulai sekarang mari kita lebih mengasihi orang tua kita selagi mereka masih hidup
Mintalah maaf dan restu darinya...

Namun jika berjauhan, cobalah minta izin dan restu dari mereka via call....
rasakan sentuhan doa mereka yang tersirat menembus sanubari....
 

Senin, 19 Maret 2012

Aku apa adanya, Aku Wanita Biasa

Bismillah.....

Kepadamu yang telah menjadi pendamping hidupku
Telah ku ikhlaskan sisa hidupku untuk ku jalani bersamamu
Terimakasih sudah memilihku, diantara ribuan bidadari yang jauh lebih siap untuk kau pilih.
Aku hanya wanita biasa yang jauh dari sempurna, dan engkaupun tau akan hal itu.
Jangankan mengimpikan mu, berharap saja ku tak berani untuk bisa dekat dengan mu.
Karena ku menyadari dan mengukur diri ini, aku bukanlah yang engkau mau dan yang kau harapkan.
Aku mohon maaf mu, bila suatu saat engkau menemukan sesuatu yang jelek ddalam diri ku.
Karena ku wanita biasa yang tak sempurna.


Maka ketahuilah...., kepadamu yang telah memilihku...
Aku tak sebijak bunda Khadijah..., karenanya ku ingin kau tau...
aku bisa saja berbuat salah dan begitu menyebalkan.
Maka...ku mohon padamu, bijaklah dalam menghadapiku.
Jangan marah pada ku, nasehati aku dengan hikmah, karena bagiku engkaulah pemimpinku
aku tak kan berani membangkang padamu...
Engkau lah syurga atau neraka ku, karena murka mu adalah murka para penduduk langit
bahkan Rabb ku. 


Duhai engkau pujaan hati ku..
Aku ingin selalu membuatmu senang terhadapku, menyejukkan mata, hati dan fikiranmu.
Tapi.., ingatlah... tak selamanya aku akan tampak cantik di mata mu. 
Ada kalanya aku akan kusam, jelek dan kucel karena ku ingin mengabdi pada mu sebab ridho Rabbku. 
Mungkin aku akan begitu sibuk dengan tugas ku sebagai bidadarimu di baiti jannati kita.
Agar engkau dan malaikat malaikat kecil kita dapat tinggal dengan nyaman.
Terkadang..., maaf karena mungkin aku tak sempat berdandan agar terlihat cantik saat menyambut mu sepulang kerja.
Ataukah engkau akan menemukanku begitu lemah dan terkantuk kantuk saat mendengar keluh kesah dan ceritamu.
Bukan karena aku tak suka, malah aku sangat ingin menjadi teman curhat mu tempat engkau menumpahkan segala rasa mu.
Mungkin karena aku tak tidur dan istirahat demi mnjaga malaikat-malaikat kecil kita yang rewel, saat engkau tertidur pulas dan nyenyak, ku pandangi wajahmu duhai kekasih hati ku..., terimakasih karena telah memilihku, dan aku tau engkaupun letih dalam mengais rezeki untuk kesejahteraan kita.
Maka.., aku pun tak mau mengusik sedikitpun lelap mu dengan tangisan sikecil.  

Wahai engkau yang melumpukan hatiku...
ketahuilah, bahwa aku tak sesabar Fatimah...
adakalanya engkau akan menemukanku dengan amarah dan cemburu, menagis tak tekontrol.
Itu bukan karena aku tak patuh padamu, tapi aku hanyalah wanita biasa, yang juga butuh tempat untuk ku menyandarkan kepala 
untuk menumpahkan beban hatiku, tempat melepaskan penatku dan mungkin saat itu aku tak menemukan mu ada disisiku, 
karena engkau sibuk bekerja wahai pujaan hati ku.
Maka..., aku mohon bersabar lah akan sikapku, karena yang ku butuhkan hanyalah pelukan, belaian dan dekapan hangat mu.
Bagiku..., engkau adalah tetesan embun yang menyejukkan dalam segala resahku.

Duhai engkau yang tlah menjadi imam ku..., aku tak secerdas Aisyah...
maka jangan pernah bosan mengajariku, membimbingku, menuntunku menuju Rabb kita. 
Terkadang aku menjadi bebal dan dhoif, jangan lah engkau letih untuk mengajari aku. Jangan lah sungkan untuk membangunkan aku di sepertiga malam untuk bermunajat pada Sang pemilik Cinta.
Jangan lah letih dalam memngingatkan aku, agar kita terus bersama sama mencari pahala dalam amalan2 sunnah.
Bimbing dan pimpinlah aku ke Jannah Nya, semoga kita dikumpulkan kembali disana. 

Duhai engkau kekasih hati, belahan jiwa, separuh nafas ku...
seiring berjalannya waktu..., engkau akan menemukan aku dengan rambut yang mulai memutih, kulit yang keriput, tangan yang kasar dan  tubuh yang tak berbentuk.
Aku sudah tak muda lagi...
dan aku pun sudah tak lagi menyenangkan pandangan mu. 
Janganlah engkau enggan untuk melihat ku.
Engkau lah kekuatan ku...
Cintailah aku apa adanya diriku..,dengan segala kekurangan yang ada dalam diri ku.

Kasih ku....
Skali lagi....maafkan lah aku....
Bila ku tak sesuai dengan harapanmu..
Maafkanlah aku karena ku tak sempurna
Karena aku hanya wanita biasa yang apa adanya.

Selasa, 13 Maret 2012

ADIL YG BENAR MENURUT ISLAM




Anda sbg suåm¡ δapåt berlaku adil terhadap ïstrϊ2 anda...?


demikian kata2 ÿg sering dimuntahkan kpd saya...


Mursyidku memahamkan ªkυ͡ , Sёmõgα jadi kefahaman kita bërsåmǎ ...


Apa ÿg kamu faham ttg adil...?


membagi sama banyak...?


sama jumlah ...?
Seimbang ?
Sama rata ?
adil di sudut material...?
kebendaan...?
harta,... perhiasan,...rumah & perabotan...?
perhatian & layanan lahiriyah...?


Oooh... kalau begitu Nabi Ibrahim tdk adil...?


Ʀãsulullãђ zalim...?


Maha Suci ∕̴Ɩllåђ dr menjadikan kekasih2-Nya jadi org zalim.


Para Nabi & Rasul-Nya adalah manusia2 pilihan...
ÿªng ∕̴Ɩllåђ pelihara mereka. Merekalah org yg paling adil.
Dan memperjuangkan keadilan.


mengapa...? karena Mereka berjaya, berhasil membawa ïstrϊ2 Mereka, anak2 Mereka pd Keadilan Yg Agung. yaitu mengenalkan Allah ,
sehingga Ïstrϊ2 & anak2 Mereka sgt mencinta Allah, rindu & takut kpd-Nya


mampu ridho, sabar, tawakkal, berakhlak tinggi lagi agung


mencintai akhirat, menjadikan dunia hanya tunggangan.
Meletakkannya di tangan
Bukan dihati,
mereka menjauhi glamor sebaliknya mencinta zuhud.
di tangan mereka lahir generasi2 tangguh yg sholeh & sholehah.


inilah hasil suami tlh memberi keadilan hakiki pd keluarganya.


suåm¡ ÿang adil itu:


1. Mengenalkan Super Adil ÿåitu Allah , sampai ke tahap istri & anak2 sgt cinta & takut pd-Nya


2. Mengenalkan Rasul SAW, sampai ketahap cinta & rindu pd Baginda, ahlul bait & para sahabatntnya
3. Mengenalkan, mengajarkan, shg mengagungkan, mencintai & mengamalkan serta memperjuangkan syari'at


4. Membawa istri2 & anak2 Cinta & syg serta hormat pd Orang Tua/mertua


5. Membawa seisi klg Hormat & menghargai guru2,


6. Mendidik seisi klg berakhlak yg mulia, shg pandai syukur, ridho, sabar, tawadlu' & semua sifat2 mahmudah


7. Mendidik seisi keluarga agar mereka meninggalkan sifat2 jahat spt sombong, ego, riya',ujub, hasad dengki & sifat2 mazmumah lainnya


8. artinya adil secara isthilah, menempatkan sesuatu pd tempatnya, mendahulukan yg utama, mengkemudian yg kurang utama,


9. itulah secara garis besar susunan keadilan yg asas.


10. di atas ini semualah baru dibuat yg termampu dlm hal & sudut2 lahiriyah.


11. seandainya perkara material & lahiriyah alakadarpun sdh cukup menjadikan RT terkendali, terkontrol, terpimpin


apalagi kalau serba mencukupi yg tdk bermewah2.


12. kalau asas2 itu tdk ada...? sekalipun seorang suami mampu memberi pd klgnya rumah & perabotan, pakian, perhiasan & kemewahan,


harta melimpah, makanan lezat, kenderaan bertukar ganti, maka suami ini adalah suami yg zaaaaalim, bhkn super zaalim.


karena bila diri tdk kenal Allah, ditambah semua klg tdk kenal Allah, shg suami /ayah lebih dicintai dari pd Allah maka seisi klg ini jatuh
pd syirik, tdk kenal Allah artinya syiirik,:
ان الشرك لظلم عظيم
"innas syirka lazhulmun 'azhiim...".


Nah anak2ku kata mursyidku yg kufaham, kalau keadilan ini kamu blm mampu tegakkan jelas kamu telah melakukan kezaliman yg besar,
sekalipun kamu hanya punya satu istri, mengapa hanya klg poligami yg diserang takut tdk adil...?
yg monogami tdk memberi Tuhan di hati istri & anak2nya bknkah itu zalim...?


coba engkau kunjungi mahkamah syari'ah...! kasus cerai kebanyakan karena poligami atau monogami...?


bknkah semua krn tdk ada Tuhan di hati bukan...? shg suami /istri sanggup selingkuh, curang pd masing2 pasangan kan...?


Kalau para istri2 juga anak2 yg banyak ini mampu engkau bawa shg mereka berkasih sayang, bhkn mesra, rindu merindui, anak2 hormat pd ortu, seisi klg sgt menjaga hablumminallah wa hablumminannas..maka itu adalah keadilan yg kamu tlh mampu beri pd mereka.
Keikhlasan mereka semua tergantung pd sejauhmana rasa cinta & takutmu pd Allah.
Nah !!! Bagi suåm¡ ÿang τ¡δαk melengkapi kreteria ϑï atas kalau coba jg berpolϊgǻmϊ maka ãkãη menemui kegagalan, biasanya åϑǎ Ïstrϊ ÿang jadi korban, anak2 jadi mangsa nafsu ÿang dipertuhankan !


Uηtύĸ itulah ! Allah menetapkan 2, 3 δåη 4 ïstr¡ agar kåmu dibantu memahami δåη mendaki keadilan...hakiki


Camkan, renungkan, jadikan tindakan wahai anak2ku...demikian fatwa yg kufahami dr mursyidku


mohon yg bersemangat poligami camkan itu...bukan mudah-mudah saja dgn alasan sunnah mau poligami, sementara paket2nya tdk dicukupkan


bagi yg menolak pula...mari jernihkan pemikiran, buka hati, sesuatu yg Allah benarkan maka jgn pertikaikan, kalau ada tdk benernya dlm pengamalan maka baiki yg tdk benernya itu, bkn dimusuhi....
kalau konon alasan adil ...maka mengapa ketidak adiklan dlm kepimpinan tdk dipertikaikan, pdhal Allah mewajibkan pemimpin itu wajib adil baru boleh memimpin...
tapi kenyataannya istri2 malah dorong suami jadi poemimpin...sogokpun sanggup korupsipun gak apa
bahkan kalau perlu bunuh lawan politik juga silakan...
seharusnya istri berkata...papa jgn mencalonkan diri,,,takut tdk adil nanti...udahlah jabatan yg ada ini saja sdh cukup...
jelas bukan....??? bhw untuk nafsunya sanggup dorong suami walaupun jelas tdk akan adil,
tapi utk mempetrtahankan nafsu sanggup tolakl poligami...
Wallahu a'lam"

Nasehat Bagi Yang Berpoligami dan Dipoligami



“Ahkaamut ta’addud fi dhau-il kitaabi was sunnah” (hal. 143-145).]   

1. Nasehat untuk suami yang berpoligami

- Bersikap adillah terhadap istri-istrimu dan hendaklah selalu bersikap adil dalam semua masalah, sampai pun dalam masalah yang tidak wajib hukumnya. Janganlah kamu bersikap berat sebelah terhadap salah satu dari istri-istrimu.

- Berlaku adillah terhadap semua anakmu dari semua istrimu. Usahakanlah untuk selalu mendekatkan hati mereka, misalnya dengan menganjurkan istri untuk menyusui anak dari istri yang lain. Pahamkanlah kepada mereka bahwa mereka semua adalah saudara. Jangan biarkan ada peluang bagi setan untuk merusak hubungan mereka.

- Sering-seringlah memuji dan menyebutkan kelebihan semua istri, dan tanamkanlah kepada mereka keyakinan bahwa tidak ada kecintaan dan kasih sayang yang (abadi) kecuali dengan mentaati Allah Ta’ala dan mencari keridhaan suami.

- Janganlah menceritakan ucapan salah seorang dari mereka kepada yang lain. Janganlah menceritakan sesuatu yang bersifat rahasia, karena rahasia itu akan cepat tersebar dan disampaikannya kepada istri yang lain, atau dia akan membanggakan diri bahwa dia mengetahui rahasia suami yang tidak diketahui istri-istri yang lain.

- Janganlah kamu memuji salah seorang dari mereka, baik dalam hal kecantikan, kepandaian memasak, atau akhlak, di hadapan istri yang lain. Karena ini semua akan merusak suasana dan menambah permusuhan serta kebencian di antara mereka, kecuali jika ada pertimbangan maslahat/kebaikan yang diharapkan.

- Janganlah kamu mendengarkan ucapan salah seorang dari mereka tentang istri yang lain, dan tegurlah/laranglah perbuatan tersebut, supaya mereka tidak terbiasa saling menejelek-jelekkan satu sama yang lain.

2. Nasehat untuk istri pertama

- Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah, dan ketahuilah bahwa sikap menentang dan tidak menerima akan membahayakan bagi agama dan kehidupanmu.

- Benahilah semua kekuranganmu yang diingatkan oleh suamimu. Karena boleh jadi itu merupakan sebab dia berpoligami. Kalau kekurangan-kekurangan tersebut berhasil kamu benahi maka bersyukurlah kepada Allah Ta’ala atas petunjuk-Nya.

- Berikanlah perhatian besar kepada suamimu dan sering-seringlah memujinya, baik di hadapan atau di belakangnya, terutama di hadapan keluargamu atau teman-temanmu, karena ini termasuk hal yang bisa memperbaiki hati dan lisanmu, serta menyebabkan keridhaan suami padamu. Dengan itu kamu akan menjadi teladan yang baik bagi para wanita yang menentang dan mengingkari syariat poligami, atau mereka yang merasa disakiti ketika suaminya berpoligami.

- Janganlah kamu mendengarkan ucapan orang jahil yang punya niat buruk dan ingin menyulut permusuhan antara kamu dengan suamimu, atau dengan madumu. Janganlah kamu mudah menyimpulkan sesuatu yang kamu dengar sebelum kamu meneliti kebenaran berita tersebut.

- Janganlah kamu menanamkan kebencian dan permusuhan di hati anak-anakmu kepada istri-istri suamimu dan anak-anak mereka, karena mereka adalah saudara dan sandaran anak-anakmu. Ingatlah bahwa tipu daya yang buruk hanya akan menimpa pelakunya.

- Jangalah kamu merubah sikap dan perlakuanmu terhadap suamimu. Janganlah biarkan dirimu menjadi bahan permainan setan, serta mintalah pertolongan dan berdolah kepada Allah Ta’ala agar Dia menguatkan keimanan dan kecintaan dalam hatimu.

3. Nasehat untuk istri yang baru dinikahi

- Ketahuilah bahwa kerelaanmu dinikahi oleh seorang yang telah beristri adalah kebaikan yang besar dan menunjukkan kuatnya iman dan takwa dalam hatimu, insya Allah. Pahamilah ini semua dan harapkanlah ganjaran pahala dari Allah atas semua itu.

- Gunakanlah waktu luangmu ketika suamimu berada di rumah istrinya yang lain dengan membaca al-Qur’an, mendengarkan ceramah-ceramah agama yang bermanfaat, dan membaca buku-buku yang berfaedah, atau gunakanlah untuk membersihkan rumah dan merawat diri.

- Jadilah engkau sebagai da’i (penyeru) manusia ke jalan Allah Ta’ala dalam hukum-Nya yang mulia ini. Fahamkanlah mereka tentang hikmah-Nya yang agung dalam syariat poligami ini. Janganlah engkau menjadi penghalang bagi para wanita untuk menerima syariat poligami ini.

- Janganlah bersikap enggan untuk membantu/mengasuh istri-istri suami dan anak-anak mereka jika mereka membutuhkan pertolonganmu. Karena perbuatan baikmu kepada mereka bernilai pahala yang agung di sisi Allah dan menjadikan suami ridha kepadamu, serta akan menumbuhkan kasih sayang di antara kamu dan mereka.

- Janganlah kamu membeberkan kekurangan dan keburukan istri suami yang lain. Jangan pernah menceritakan kepada orang lain bahwa suami berpoligami karena tidak menyukai istrinya yang pertama, karena ini semua termasuk perangkap setan.

- Jangan kamu berusaha menyulut permusuhan antara suami dengan istrinya yang lain, agar dia semakin sayang padamu. Karena ini adalah perbuatan namiimah (mengadu domba) yang merupakan dosa besar. Berusahalah untuk selalu mengalah kepadanya, karena ini akan mendatangkan kebaikan yang besar bagi dirimu.

**Mengalah bukan karna rendah tapi demi kebaikan dan hanya mengarap ridho Allah... tak apa memulai kebaikan dan memulai untuk memperbaiki, jangan risau dikatakan rendah oleh seluruh manusia tapi risau lah jika dihadapan Allah engkau rendah... bertaqwa-lah**



(by: ummu Aisyah)

Minggu, 11 Maret 2012

Di Setiap Kesulitan ada Kemudahan




Bismillah

Sahabat saudaraku fillah..

Allah menciptakan dunia ini sebagai ujian bagi manusia. Terkadang dalam bentuk kesenangan dan di lain waktu dalam bentuk kesulitan. Demikian keadaan ini silih berganti. Tak kan selamanya kita senang dan tak kan selamanya kita sedih. Ingatlah sebuah pepatah “ kegagalan dan kesulitan hari ini bukan berarti kita akan sulit dan gagal untuk esok hari . Dan kemenangan atau kesenangan hari ini bukanlah berarti kemenangan atau kesenangan yang abadi selamanya .” Maka hadapilah dan nikmatilah keadaan ini sebagai bumbu kehidupan agar lebih berwarna dan lebih bermakna. Ibarat lukisan tak kan indah jika hanya satu warna yang ada. Demikian juga dengan kehidupan tak kan indah jika hanya kesulitan atau kesenangan yang mendominasi. Segalanya selalu berputar sesuai dengan irama kehidupan. Jika hari ini kita tertimpa musibah atau kesulitan yakinlah bahwa keadaan ini hanya sementara , akan ada waktunya kesenangan dan kebahagiaan menyapa, maka hadapi dengan kesabaran karena ini bukanlah siksaan namun sebagai penghapus atas segala dosa dan bentuk kasih sayang Allah untuk membentuk kematangan diri menjadi pribadi yang lebih kuat dan tegar. Jika hari ini kita ditimpa kesulitan ingatlah bahwa nikmat-Nya masih lebih banyak daripada kesulitan yang mendera. Dengan demikian akan melahirkan rasa tentram dan bahagia karena rasa syukur yang masih tersisa sehingga bukan hanya derita yang menyertainya. Jika hari ini kita ditimpa kesulitan yakinlah akan kasih sayang Allah bahwa Dia tidak akan membebani makhluk-Nya di luar batas kemampuan. “ Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya.” ( QS. Al-Mu’minun : 62 ). 

Sesungguhnya orang yang beriman akan meyakini bahwa di setiap kesulitan yang mendera ada karunia Allah berupa kemudahan sepanjang dirinya istiqamah dalam ketaqwaan .“..Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan( keperluan ) nya...( QS. Ath- Thalaq : 2-3 ).

Di kala kita menghadapi berbagai permasalahan dan kesulitan hidup belajarlah untuk mengendalikan diri agar tidak tenggelam dalam sikap putus asa. Teruslah berharap akan kemurahan dan kasih sayang Allah. Yakinlah bahwa di balik kesulitan ada kemudahan dan yakinlah bahwa Allah akan memberikan jalan keluar. “ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” ( QS. Al – Insyirah : 5-6 ).
Demikian juga ketika kita diliputi oleh suasana bahagia janganlah tenggelam dalam sikap hidup yang berlebihan, karena akan ada masanya kesedihan juga ikut menyapa.

Demikianlah sahabat saudaraku fillah, semoga kita selalu istiqamah dalam ketaqwaan kepada Allah sehingga dalam mengarungi hidup ini diliputi oleh suasana tentram, aamiin.

♥.•*•. ♥ (`'•.¸♥ ¸.•'´) ♥ .•*•.♥

Yuuukk....Shalat Dhuha...!!!

Shalat Dhuha = Sedekah dengan Seluruh Persendian
==============================
========================
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap harinya mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah”. (HR. Bukhari dan Muslim) 


Mari kita lihat penjelasan hadits ini.

Makna 'Sulama'

(سُلاَمَى) bermakna persendian. Ada juga yang mengatakan bahwa maknanya adalah tulang.Ibnu Daqiq Al ‘Ied mengatakan bahwa (سُلاَمَى) adalah persendian dan anggota badan.
Dinukil oleh Ibnu Daqiq Al ‘Ied bahwa Al Qadhi ‘Iyadh (seorang ulama besar Syafi’iyyah) berkata, “Pada asalnya kata (سُلاَمَى) bermakna tulang telapak tangan, tulang jari-jari dan tulang kaki. Kemudian kata tersebut digunakan untuk tulang lainnya dan juga persendian”.Terdapat hadits dalam shohih Muslim bahwa tubuh kita ini memiliki 360 persendian. Di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّهُ خُلِقَ كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْ بَنِى آدَمَ عَلَى سِتِّينَ وَثَلاَثِمَائَةِ مَفْصِلٍ

“Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan memiliki 360 persendian.” (HR. Muslim no. 2377)

Ajaibnya Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Inilah yang terdapat dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Para dokter saat ini juga mengatakan seperti yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan. Maka hal ini menunjukkan bahwa risalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah benar.

Setiap Hari Kita Memiliki Kewajiban Bersedekah dengan 360 Persendian

(كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ) bermakna setiap hari diwajibkan bagi anggota tubuh kita untuk bersedekah. Yaitu diwajibkan bagi setiap persendian kita untuk bersedekah. Maka dalam setiap minggu berarti ada 360 x 7 = 2520 sedekah. Akan tetapi dengan nikmat Allah, sedekah ini adalah umum untuk semua bentuk qurbah (pendekatan diri pada Allah). Setiap bentuk pendekatan diri kepada Allah adalah termasuk sedekah. Berarti hal ini tidaklah sulit bagi setiap orang. Karena setiap orang selama dia menyukai untuk melaksanakan suatu qurbah (pendekatan diri pada Allah) maka itu akan menjadi sedekah baginya sebagaimana disebutkan dalam lanjutan hadits di atas.

Faedah dari hadits ini menunjukkan setiap orang wajib bersedekah dengan setiap anggota badannya pada setiap harinya mulai dari matahari terbit. Karena perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (عَلَيْهِ صَدَقَةٌ) menunjukkan wajibnya. Bentuk dari hal ini adalah setiap orang harus bersyukur kepada Allah setiap paginya atas keselamatan pada dirinya baik keselamatan pada tangannya, kakinya, dan anggota tubuh lainnya. Maka dia bersyukur kepada Allah karena nikmat ini.

Kalau ada yang mengatakan hal seperti ini sulit dilakukan karena setiap anggota badan harus dihitung untuk bersedekah?

Jawabannya : Nabi telah memberikan ganti untuk hal tersebut yaitu untuk mengganti 360 sedekah dari persendian yang ada. Penggantinya adalah dengan mengerjakan shalat sunnah Dhuha sebanyak 2 raka’at.

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى »

“Pada pagi hari diwajibkan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Begitu juga amar ma’ruf (memerintahkan kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim no. 1704)

Ibnu Daqiq Al ‘Ied mengatakan, “Maksudnya, semua shadaqah yang dilakukan oleh anggota badan tersebut dapat diganti dengan dua raka’at shalat Dhuha, karena shalat merupakan amalan semua anggota badan. Jika seseorang mengerjakan shalat, maka setiap anggota badan menjalankan fungsinya masing-masing. ”

An Nawawi dalam Syarh Muslim 3/47 mengatakan,

. وَفِيهِ دَلِيل عَلَى عِظَم فَضْل الضُّحَى وَكَبِير مَوْقِعهَا ، وَأَنَّهَا تَصِحُّ رَكْعَتَيْنِ

“Hadits ini adalah dalil yang menunjukkan tentang agung dan mulianya shalat Dhuha dan menunjukkan pula besarnya kedudukannya. Dan shalat Dhuha boleh dilakukan hanya dengan 2 raka’at.”

Dari hadits Abu Dzar di atas menunjukkan bahwa boleh untuk terus menerus dalam mengerjakan shalat Dhuha.

Waktu Mengerjakan Shalat Dhuha dan Jumlah Raka’atnya

Adapun waktu mengerjakannya adalah ketika matahari sudah setinggi tombak dilihat dengan mata telanjang hingga dekat dengan waktu matahari bergeser ke barat yaitu kira-kira 1/3 jam (20 menit) setelah matahari terbit hingga 10 atau 5 menit sebelum matahari bergeser ke barat.
Dan jumlah raka’at minimal adalah 2 raka’at tanpa ada batasan raka’at maksimal. Inilah yang dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin.

Namun, Ibnu Qudamah dalam Al Mughni 3/322, menyebutkan bahwa jumlah raka’at minimal untuk shalat Dhuha adalah 2 raka’at sedangkan maksimalnya adalah 8 raka’at. Hal ini berdasarkan hadits muttafaqun ‘alaih dari Ummu Hani,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ بَيْتَهَا يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ ، وَصَلَّى ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ ، فَلَمْ أَرَ صَلَاةً قَطُّ أَخَفَّ مِنْهَا ، غَيْرَ أَنَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke rumahnya ketika Fathul Makkah. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat 8 raka’at. Maka aku tidak pernah melihat beliau shalat seringan itu kecuali beliau menyempurnakan ruku’ dan sujudnya.”

Demikian pembahasan kami pada posting kali ini. Semoga kita selalu dimudahkan oleh Allah untuk melakukan dan mengkontinuikan amalan yang satu ini.

Rujukan: Syarh Arba’in, Syaikh Ibnu Utsaimin; Al Mughni, Ibnu Qudamah, dan syarh hadits Arba’in lainnya
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel: http://pengusahamuslim.com/