Jumat, 27 April 2012

Yaa Rabb... buat aku redho dengan ketentuan Mu..

Bismillah...

Telah ku tinggalkan cemburu di sudut kamar gelap ku...
Telah ku hanyutkan duka yang mengalir dari sudut mata ku...
Telah ku kabarkan lewat angin tentang segala catatan Hati yang terhampar
disetiap jengkal dalam tahajud dan sujud panjang ku... (asma'..)


Sungguh....
tak pernah terlintas di benak ku pada akhirnya akan menjadi begini.
Dulu ku kira hanyalah senda dan gurauan mu
untuk membuktikan kesungguhan cinta ku terhadap mu.
Namun...
kini tinggal menunggu waktu...
esok hari...

Aku tak tau...
Apakah aku sanggup untuk kuat, tegar dan bertahan
diantara pecahan dan kepingan-kepingan hati dan perasaan ku.
Perlahan...
aku harus memungut dan menyusunnya kembali
tapi...
retakan demi retakan takkan bisa ku rekat kuat
agar ia menjadi seperti semula.

Maafkan aku...
Hatiku telah hancur....
Ku akui...
Aku lemah..
Air mata cukuplah menjadi teman setia ku
Tangisan jiwa yang tak sanggup lagi untuk di bendung.
Jiwa yang menjadi ringkih karena kecewa.

Engkau belahan jiwa ku..
Masih segar di ingatan ku, saat ikrar suci mitsaqan gholizan itu
terucap hingga menyatukan kita.
Kini...
ikrar itu akan engkau ucapkan lagi untuk kali ke 2
tapi....
itu bukan dengan ku, melainkan dengan seorang wanita yang akan
menjadi madu ku.

Duhai belahan jiwa ku
Sedikit pun ku tak pernah menganggap dia (madu)ku adalah musuh.
Karena aku tau dia adalah wanita yang baik dan sholeha.
Tapi...., aku hanya manusia biasa dan seorang wanita lemah.
Bagaimanapun hati dan perasaaan ku pasti terluka.
Separuh jiwaku kini tlah hilang bersama terwujudnya sebuah impian yang engkau idamkan.

Hari ini...
telah ku persiapkan segala sesuatu untuk keperluan mu.
Seperangkat alat sholat sebagai mahar untuk madu ku, telah ku susun rapi dalam kotak
berbentuk LOVE.
Setelan baju untuk mu yang akan kau pakai di hari aqad mu.
Ku padupadankan dengan gaun setelan jubah plus cadar yang akan dikenakan olehnya,
agar engkau dan dia terlihat serasi di hari terindah itu.

Kini... ku iringi setiap langkah waktu dalam detik-detik yang terus berlalu bersama air mata ku.
Ku kan terus berusaha untuk tetap tegar dalam setiap episode hidup ku.
Ku kan berusaha untuk membuat hati ini redho atas taqdirNya.

Ya Rabbul izzati...
Tolonglah aku....
Jika sememang ini adalah urusan yang baik untuk ku, dunia ku, agama ku dan akhirat ku...
Buatlah aku ridho dengan segala keputusan dan ketentuan Mu yaa Rabb...
Ku lakukan semua ini karena Mu...
Karena aku tak mau dan tak ingin menjadi hambaMu yang ingkar.
Aku tau engkau pasti memeberikan sesuatu yang indah untuk ku.

Yaa Rabb...
Kuatkanlah aku....
agar aku bisa menjalani sisa hidupku hanya dengan mengharap ridhoMu.

Untuk mu yaa zawji...
terimakasih atas segalanya...
engkau kan tetap menjadi suami ku yang terhebat dan kan ku pinta pada Rabb ku
agar kita di satukan di JannahNya.

Barakallahulaka wabaraka'alayka wajama'a bainakuma fii khoir.





1 komentar: